Sabtu, 29 Oktober 2016

ANATOMI RONGGA MULUT PADA REKONSTRUKSI FORENSIK WAJAH (FFR)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
      Rongga mulut merupakan salah satu bagian terkecil dari seluruh tubuh manusia. Bagi tenaga kesehatan terutama dokter gigi, rongga mulut merupakan bagian tubuh yang sangat penting. Rongga mulut mencerminkan kesehatan tubuh seseorang karena merupakan pintu pertama masuknya bahan-bahan makanan untuk kebutuhan pertumbuhan individu yang sempurna serta kesehatan yang optimal. Rongga mulut mempunyai berbagai fungsi, yaitu sebagai mastikasi, fonetik, dan juga estetik.
      Rongga mulut terbagi atas dua bagian yaitu oral dan oro-faring. Yang termasuk daerah oral adalah bibir, lidah, palatum keras, mukosa bukal, gingiva, dasar mulut, maksila, mandibula dan kelenjar air liur, sedangkan yang termasuk dalam bagian oro-faring adalah palatum lunak, pangkal lidah, tonsil dan dinding faring. Makanan dan minuman akan diproses didalam mulut dengan bantuan gigi- geligi, lidah, saliva, dan otot. Rongga mulut dalam mendefinisikan regio wajah membuatnya menjadi fitur utama untuk rekonstruksi forensik wajah (FFR). FFR dapat dikontekstualisasikan sebagai aplikasi praktis anatomi dan antropologi forensik

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana struktur anatomi rongga mulut?
2. Bagaimana pemeriksaan forensik pada rongga mulut?

C. Tujuan
1. Mengetahui struktur dari anatomi rongga mulut
2. Mengetahui pemeriksaan forensik rongga mulut.


BAB II
ISI

2.1 Anatomi Rongga Mulut
3.1.1 Landmark Rongga Mulut
  Rongga mulut yang disebut juga rongga bukal, dibentuk secara anatomis oleh pipi, palatum keras, palatum lunak, dan lidah. Pipi membentuk dinding bagian lateral masing-masing sisi dari rongga mulut. Pada bagian eksternal dari pipi, pipi dilapisi oleh kulit. Sedangkan pada bagian internalnya, pipi dilapisi oleh membran mukosa, yang terdiri dari epitel pipih berlapis yang tidak terkeratinasi (Metivier et al, 2013).
  Berikut ini landmark dari rongga mulut :
1. Mukosa masticatory : jaringan berat keratin yang melapisi palatum dan lidah. (gambar 1)
2. Mukosa alveolar : Jaringan ringan keratin yang melapisi dasar mulut dan mencakup proses alveolar.
3. Labial dan bukal Mukosa :  Jaringan tipis keratin yang melapisi permukaan dalam bibir dan pipi. (gambar 2 dan 3)
4. Oral Vestibule: Sebuah saku yang dibentuk oleh jaringan lunak dari bibir atau pipi dan gingiva, titik terdalam disebut "vestibule fornix" atau "muccobuccal fold".
5. Frenum (frena): garis menonjol dari mukosa mulut yang memmanjang dari mukosa alveolar pada mukosa labial dan bukal.
6. Fordyce Granules/Spots: Kelenjar sebaceous ectopic kekuningan, ditemukan pada mukosa wajar dekat sudut mulut.
7. Linea Alba: Sebuah garis putih mengangkat jaringan keratin pada mukosa bukal yang berjalan sejajar dengan garis oklusal plane. (gambar 4)
8. Parotis papilla: Flap jaringan ditemukan sebaliknya dari molar kedua rahang atas pada mukosa bukal. (Metivier et al, 2013)

 

Gambar 1. Struktur normal Rongga Mulut

      Gambar 2. Mukosa Labial


Gambar 3. Mukosa Bukal


Gambar 4. Linea Alba


2.2 Forensic Facial Reconstruction
      Bentuk tengkorak memiliki struktur keras yang terdapat jaringan lunak yang melekat. Salah satunya adalah rongga mulut. Wilayah ini dikaitkan dengan fungsi seperti komunikasi vokal, cara berekspresi, dan menarik perhatian secara visual. Pentingnya rongga mulut dalam mendefinisikan regio wajah membuatnya menjadi fitur utama untuk rekonstruksi forensik wajah. (Dias et al, 2016)
Identifikasi forensik secara rekonstruksi adalah metode identifikasi dengan cara merekonstruksi data hasil pemeriksaan postmortem ke dalam perkiraan-perkiraan mengenai jenis kelamin, umur, ras, tinggi dan bentuk serta ciri-ciri spesifik tubuh (Romdhon, 2015). Rekonstruksi forensik wajah (FFR), atau pendekatan wajah, adalah teknik yang mencoba untuk mereproduksi karakteristik wajah dengan cara mempelajari dan memodelkan bahan pada permukaan tengkorak, dengan tujuan meningkatkan kemungkinan pengenalan dan kemungkinan identifikasi.
FFR dapat dikontekstualisasikan sebagai aplikasi praktis anatomi dan antropologi forensik. Teknik-teknik untuk pemulihan dari mulut, bibir, dan struktur terhubung secara sebagian didasarkan pada pengukuran gigi. Mulut adalah bagian penting dari wajah direkonstruksi, dan posisinya menyoroti proporsi yang benar dari wajah. (Dias et al, 2016)

Landmark Anatomi pada jaringan keras dan lunak untuk pengukuran Linear
Medians
1. Nasospinale (NS) : titik terendah pada margin inferior pyriformaperture, di dasar tulang belakang hidung, diproyeksikan pada bidang sagital
2. Philtrum medium (PM) : Di rahang atas (maxilla), bawah lekukan tulang belakang hidung bagian anterior 
3. Supradentale (SD) : Kebanyakan anterior dan titik Superior dari daerah alveolar, antara insisivus sentral atas
4. Infradentale (ID) : Kebanyakan anterior dan titik Superior dari daerah alveolar, antara insisivus sentral bawah
5. Supramentale (SM) : Pada garis tengah, terletak di penurunan antara puncak mentonian dan akar gigi insisivus sentral rahang bawah
6. Gnathion (GN) : Di perbatasan anterior mandibula yang sebagian besar proyek ke bawah pada bidang sagital.
7. Foramen incisivusinferius (Fii) : Pada bukaan foramen insisivus, pada titik tengah garis lurus dibatasi oleh batas-batas bukaan anteroposterior, tampak sagital.
8. Foramen incisivus superius (Fis) : Dalam bukaan kanal insisivus di fossa hidung, pada titik tengah dari garis lurus dibatasi oleh batas-batas bukaan anteroposterior ini, dari tampak sagital.
9. Labiale superius (ls) : titik garis tengah pada garis merah terang dari bibir atas.
10. Labiale inferius (li) : titik garis tengah pada garis merah terang dari Bilateral bibir bawah (r-right; l-left)
11. Canini (CNr, CNl) : Pada permukaan vestibulodistal dari gigi taring rahang atas, pada ketinggian kontak interproksimal.
12. Mentale (MLr, MLl) : Titik paling rendah dari foramen mentonian.
13. Cheilion (chr, chl) : Terletak di komisura labial. (Dias et al, 2016)


(Gambar Lokasi Landmark Skeletal NS, PM, SD, ID, SM, GN, MLr, dan MLl)


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
      Rongga mulut merupakan salah satu bagian terkecil dari seluruh tubuh manusia. Rongga mulut yang disebut juga rongga bukal, dibentuk secara anatomis oleh pipi, palatum keras, palatum lunak, dan lidah. Rongga mulut dikaitkan dengan fungsi seperti komunikasi, cara berekspresi, dan menarik perhatian secara visual. Pentingnya rongga mulut dalam mendefinisikan regio wajah membuatnya menjadi fitur utama untuk rekonstruksi forensik wajah (FFR). FFR adalah teknik yang mencoba untuk mereproduksi karakteristik wajah dengan cara mempelajari dan memodelkan bahan pada permukaan tengkorak.
3.2 Saran
Diharapkan mahasiswa untuk terus  menambah wawasan dan pengetahuan nya, berpikir kritis, dan menggali ilmu sebanyak-banyaknya baik itu mengenai anatomi rongga mulut ataupun bidang lainnya.



REFERENSI 


1. Dias, Paulo Eduardo Miamoto., Geraldo Elias Miranda., Thiago Leite Beaini., Rodolfo Francisco Haltenhoff Melani. Practical Application of Anatomy of the Oral Cavity in Forensic Facial Reconstruction. Journal PLOS ONE, September 9, 2016
2. Metivier, Antoinette, CDA., Kimberly Bland, CDA, EFDA, M.Ed. Dental Anatomy: A Review. Continuing Education Course, April 23, 2013.
3. Romdhon, Abdul Rois. Identifikasi Forensik Rekonstruktif Menggunakan Indeks Kefalometris. November 2015. Vol.4 No.8.


Rabu, 06 April 2016

Three Musmeong

Wahahahaha apaan dah jadi three musmeong :') 
Okay, kali ini aku mau ceritain tentang 3 kucing unyu unyu aku. Pertama namanya Boboy Emboy. Sesuai namanya yang kesannya jantan banget, gak kalah sama si Boy di Sinetron sebelah, dia paling suka berantem di komplek aku. Terbukti dengan luasnya kekuasaan daerah dia mulai dari rumahku yang Blok B1, sampai ke Blok A seberang blok ku dan blok C belakang dari Blok B1 rumahku. Teritorial nya luas banget, bahkan sesuai penelitian dan pengamatan ku (Ga penting amat ya ngamatin prilaku kucing) ga ada sekalipun kucing jantan yang berani lewat teritorial kucing aku. Bahkan Boboy itu terkenal dengan gelar Playboy diantara para kucing betina. Terbukti dia menggandeng kucing betina yang beda-beda tiap harinya. Pernah suatu kejadian ada kucing betina tiba tiba dateng bareng sama boboy dalam keadaan hamil. Ya! Hamil pemirsa! OMG Boboy kamu hamilin anak(kucing) orang! Untungnya Boboy dengan jiwa lakinya, bertanggung jawab. Akhirnya biaya makan kami sekeluarga yang menanggung, karena aku gamau kucingku Boboy di cap preman dan nakal. Aku pengen Boboy menjadi kucing Jantan yang tangguh juga berakhlak mulia. Akhirnya kucing itu pun melahirkan 4 ekor anak, lucu banget. Aku namain kucing itu Mama tanpa nama, karena dia seekor kucing yang terlihat keibuan banget dan aku gak tau harus namain dia apa, jadinya malah 'Mama tanpa nama'. Tapi lama kelamaan prilaku nya ngelunjak. Dia sering marahin Boboy ga jelas, sering ngerebut jatah makan Boboy, bener bener kucing kurang ajar. Tapi karena anaknya unyu yaudah aku terima. Lama kelamaan anaknya satu persatu hilang, ada juga yang ketabrak :'( Dan semuanya lenyap. Lambat laun Mama tanpa nama sering ga kelihatan, sepertinya dia selingkuh dengan kucing lain. Boboy terlihat biasa saja, tapi aku yakin disisi lain terbesit rasa patah hati yang terdalam dibalik raut wajah Boboy yang sangar. Karena pada dasarnya, Patah hati itu sakit rek :')

Ini Boboy sekarang. Mukanya penuh codet. Matanya ada bekas luka panjang. Kalo samurai X di pipi, kalo Boboy di mata. Sangar abis!
Ini waktu masih umur 1 tahun, lagi ngerayain ulang tahun. Belum sangar mukanya hahahaha.
Betapa gantengnya kan si Boboy?
Ceritanya dia lagi ngepet jaga lilin hahaha, sorry itu pake bahasa daerah aku.
Yang ngerti berarti kita sama Kalimantan :D

Yang kedua namanya Thomas Habibie. Wew kaya kucing bule gitu ya namanya hahaha padahal enggak. Ada cerita lucu dibalik ketemunya aku dengan si Bibah ini, nama panggilannya Bibie atau Bibah. Waktu itu aku sama kakakku disuruh emak belanja di supermarket naik motor. Setelah belanja, aku liat kucing kecil lagi dihajar sama kucing jantan sejenis Boboy, kaya kucing Preman. Pertama kali lihat aku langsung jatuh cinta sama si Bibah ini, karena bulunya abu-abu putih kaya Tom di Tom & Jerry. Karena kasihan akhirnya aku usir kucing jantan itu, dan kutangkap lah si Bibah ini. Dia ketakutan banget, badannya gemeteran.
Kakak : "Gimana ini, kasian loh kucingnya. Bawa pulang yuk, biar jadi temen Boboy."
Aku: "Iya bawa pulang aja. Tapi gimana Bawanya?"
Kakakku mikir sebentar. Akhirnya dia keliatannya punya ide cemerlang. Dia ngeluarin kresek yang isinya belanjaan pesanan ibuku dan di taruh di atas motor.
Kakak: "Ini kamu bawa belanjaan mama, terus kucingnya masukin kresek. Ayo cepet! Ntar keliatan orang."
Aku: "HAH? Seriusan??"
Akhirnya berbekal ide gila kakak aku, bibah aku masukin ke kresek dan belanjaan ibuku di keluarin sambil aku pangku di paha. Untungnya cuman disuruh belanja gula sama tepung terigu, jadi ga terlalu susah. Dan waktu kucium tanganku aku baru nyadar, Bibah kecipirit! Bibah eek guys! Kayaknya efek habis berantem deh. Dan alhasil sepanjang jalan aku teriak-teriak 'BAU EEK BAU EEK CEPEETAN'. Waktu pulang di tanyain belanjaan malah bawa kresek isinya kucing. Mama ku cuman geleng-geleng kepala. Yang penting belanjaannya ga lupa kan?
Ini Bibie atau bisa panggil Bibah, sekarang udah besar.
Ini Bibah jagain anak Kakakku, kayaknya dia gemes deh.

 Oh iya, sekarang kakakku udah berumah tangga dan punya anak, namanya Shanum. Bibah yang sering jagain shanum, lebih keliatannya sih kayak gemes gitu. Ini ada video dari Instagram aku, kalian bisa lihat betapa gemesnya Bibah mau nyentuh si Shanum. Cek yaa di siniiii :  https://www.instagram.com/p/BDMkZN9SWss/ id nya enndong.

Dan perlu kalian ketahui juga, kalau Bibah itu punya kelainan seksual. Ya, dia LGBT. Dia Homo :'( Sebenarnya gak masuk akal, mungkin ada diantara kalian yang punya kucing kucing homo kayak gini. Tapi seriusan dia homo. Bahkan dia direbutin sama tiga kucing cowok sekaligus, jadi cinta segiempat dong?? Miris aku, kenapa nasibmu seperti ini Bibah. Apa karena semua cewek udah direbut sama Boboy? Bisa jadi. Aku sampe namain pacarnya satu satu loh, yang pertama namanya Ompel karena dia punya tompel di hidungnya. kedua namanya Blacky karena dia dominan warna hitam. Yang ketiga aku bingung namain apa, dia cuman sekali dua kali doang datengnya. Yang sering datang itu Ompel sama Blacky. Pernah suatu kejadian Ompel ama Blacky datang barengan. Mereka akhirnya ngedate diatas motor aku dimana posisi bibah di atas jok motor, sedangkan Ompel dan Blacky di bawah sambil lihat-lihatan. Sumpah gasanggup lihatnya. Ini Bibah kok genit banget. Tapi kayaknya Boboy si Bapak angkat Bibah kelihatan ga setuju, mereka berdua sering banget dihajar Boboy. Bahkan Ompel pernah naik ke atas pohon jambu depan rumahku sampai kencing. Sejak saat itu Bibah jarang dikunjungin Ompel atau pun si Blacky. Akhirnya bibah sendiri, Jomblo, gaada teman, kurang belaian kasih sayang dari sang kekasih. Dia cuman bisa nunggu di pelataran rumahnya, menahan rindu akan teman-temannya, si Ompel, Blacky, dan seekor kucing jantan yang gak sempet di kasih nama.
Kiri Atas Ompel, kanan atas gak sempet kasih nama, dan di bawah si Blacky. Keliatan kan yang mana yang ppaling agresif?
Dan Kucing terakhir aku, yang sekarang sedang nemenin aku di kos adalah Babang Mueeza ini! Awalnya sih ga ada kepikiran bakal melihara kucing. Karena ada suatu Praktikum di kuliah aku yang mengharuskan bawa kucing, yaudah deh akhirnya aku beli kucing semi Persian. Aku beli di pasar hewan yang ada di malang. Berbekal nekat tawar menawar sama bapaknya, aku beli deh si kucing unyu ini. Awalnya aku takut banget kalo dia sakit atau ga betah di kos. Tapi lama kelamaan bandel nya kelihatan! Dia suka loncat kesana kemari ga jelas, cakar cakar tangan aku, pokoknya hiperaktif deh. Waktu itu aku bawa ke praktikum aku pake keranjang ditemenin temen aku. Babang jelas keliatan stress gitu. Bahkan aku naik motor super pelan biar Babang gak stress. Temen-temenku di kelas pada mau pegang Babang, tapi dia maunya cuman deket sama aku doang. Waktu mau di gendong temen aku dia ngamuk teriak teriak kayak disiksa, padahal baru megang badannya. Disaat kucing kucing temenku yang lain pada temenan dengan kucing lain, Babang cuman sebunyi di loker dengan cupunya. Oke, mungkin Babang perlu belajar untuk bersosialisasi dengan yang lain. Praktikum yang dilakukan gak suntik menyuntik kok, cuman mengukur detak jantung kucing sebelum dan sesudah exercise. Terus ngukur suhu tubuh dari lubak eeknya. Waktu dimasukkin termometer ke lubang eeknya, Babang malah tidur nyenyak dan keenakan. Aku curiga jangan jangan Babang juga mengidap kelainan seksual? Hmmm, Babang masih terlalu kecil untuk diteliti.

Ini loh Babang, Stay Cool banget kan?
Babang ngeliatin apaan ya?
Dia gemes pengen mainin hape aku tuh.


Sekian Cerita-cerita tentang kucing aku. Makasih udah nyempetin mampir kesini. Kalo kalian punya cerita tentang kucing kalian, share aja kesini ya. Kali aja kucing kita jodoh? Hahaha bercanda, sekali lagi makasih. Aishiteru so much much much much :*



Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Pages - Menu

Followers

Weekly post

 
a girl who was born to be sparkle Blogger Template by Ipietoon Blogger Template